PDT. MANGAPIN SIBUEA DAN PANGGILANNYA SEBAGAI RASUL PAULUS II DI AKHIR ZAMAN
Pendeta Mangapin Sibuea dalam salah satu kutipan kesaksiannya menyatakan bahwa RASUL PAULUS II adalah nama yang diberikan ALLAH dan bukan rekayasa atau klaim dari dirinya sendiri.
ALLAH sendiri yang berbicara langsung kepada ratusan orang percaya dari berbagai daerah di Indonesia memberitahukan nama itu.
Dan mereka inilah yang kemudian memenuhi panggilan ALLAH datang ke Baleendah, Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia yang menjadi lokasi lahirnya PONDOK NABI 2003.
Jadi, saya tidak pernah mengangkat diri saya menjadi Rasul tetapi ALLAH yang langsung menyatakan itu melalui suara-NYA kepada banyak orang.
Saya sendiri pernah mendengar sekali ketika sedang bertanya jawab dengan ALLAH pada tahun 1980, lebih kurang 40 tahun lalu. Saat itu saya telah mengalami baptisan Roh Kudus, dengan tanda-tanda berkata-kata berbagai-bagai bahasa sampai mendengar SUARA ALLAH.
Tiba-tiba di hari itu, saya melihat penglihatan tapi dengan mata terbuka dan sadar: “TAMAN EDEN INDAH SEKALI. LALU ROH KUDUS BERJALAN DALAM TAMAN ITU DAN DATANG KE HADAPAN SAYA!”
Dihadapan saya, oknum pribadi Roh Kudus yang saya lihat berjalan ke hadapan saya dan mendikte saya dalam bahasa Inggris dan menyuruh mengucapkan : “ O… GOD COME INTO MY HEART, ANSWER ME !”
Dan ketika saya mengulangi ucapan itu, saya melihat Oknum Roh Kudus itu masuk ke dalam tubuh saya dan diam di dalam hati saya selama 1 hari 2 malam (36 jam). Di dalam hidup saya, ada oknum ALLAH, ada suara ALLAH, ada satu pribadi ALLAH yang hadir sehingga saya merasa sangat bahagia dan ada damai yang luar biasa dimana saya dapat berbicara dan bertanya jawab dengan ALLAH layaknya seperti bersama dengan seorang sahabat, sangat lembut dan sangat bahagia rasanya.
Kalau Abraham bercakap-cakap dengan Tuhan berhadap-hadapan dengan oknum ALLAH tetapi yang saya alami saat itu adalah oknum ALLAH berdiam dalam diri saya sebagai suatu pribadi.
Saat itu, saya bertanya ke Tuhan : “Apakah jawatan saya Tuhan?” lalu ALLAH menjawab : “Kau Rasul”. Jawaban itu saya simpan sendiri sejak tahun 1980, tidak menceritakan kepada siapapun !
Lebih kurang 21 tahun kemudian tepatnya pada tahun 2001 – 2002, barulah ALLAH bersuara langsung memberitahukan hal itu kepada orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia.
ALLAH berbicara kepada orang-orang percaya dari berbagai denominasi gereja “Pergi ke Bandung, temui Hamba-Ku Rasul Paulus 2, pengajarannya suci kudus tidak bercacat bercela!”
Rentang waktu 2001 – 2002, jemaat dari berbagai daerah di Indonesia yang mendengar suara ALLAH dan mempercayainya mulai berdatangan ke Pondok Nabi sebagai Pusat Rasul dan Nabi Dunia yang berlokasi di sebuah desa kecil bernama Baleendah, Bandung Selatan, Provinsi Jawa Barat.
Mereka datang dari Kalimantan, Sumatera, Maluku, Papua, Sulawesi, NTT, Jawa, Bali serta pulau-pulau kecil lainnya. Jumlahnya lebih kurang 300-an orang.
Mereka mendengar sendiri suara langsung dari ALLAH tanpa saya kenal mereka terlebih dahulu, termasuk beberapa pendeta pun datang ke Bandung. Tak kurang dari 20 denominasi gereja organisasi yang datang menemui kami.
Sementara di Bandung sendiri, ALLAH berbicara kepada saya : “Paulus? Jawab saya : “Ya Tuhan!”, Aku mau datangkan Indonesia ke tempat ini, beri makan mereka! Lalu saya jawab : Baik Tuhan!”
Menyikapi suara ALLAH itu, saya pun terburu-buru memulai bekerja membangun 6 lokasi rumah.
Saya sampaikan kepada para pemilik lahan di sekitar Pondok Nabi, saya pinjam lahan mereka untuk membangun dengan janji nanti akan saya kembalikan. Mereka pun percaya dan memberikan itu untuk dipakai selama 2 tahun hingga 10 November 2003.
Sementara itu orang-orang yang mendengar sendiri suara Allah menyuruh cari Rasul Paulus II mulai berdatangan dari daerah-daerah ke Baleendah, sembari kami selesaikan sejumlah bangunan untuk menampung orang-orang yang berdatangan ke tempat kami.
Akhirnya bangunan 3 lantai yang berdiri diatas lahan seluas 8 x 20 meter bisa rampung dalam waktu singkat, termasuk beberapa bangunan lainnya dengan ukuran yang lebih kecil.
Di bangunan 3 lantai itu, terdapat ruangan kosong seperti aula pada lantai satu yang dilengkapi AC, bertujuan untuk bisa menampung 300an orang dalam melakukan aktivitas ibadah, sharing Alkitab serta doa untuk pergumulan pribadi sebagai upaya untuk menghancurkan tabiat berdosa dalam diri masing-masing.
Di ruangan itu, jemaat pun bisa menari di kuasai Roh Kudus dan urapan ALLAH yang dahsyat turun mengurapi mereka seperti Raja Daud saat menari.
Sementara di lantai 2 dan 3 masing-masing dibagi dua bagian untuk kelompok pria dan wanita yang dipisahkan. Ke 300-an jemaat ini hidup mendengar suara ALLAH setiap hari satu kali 24 jam, bertanya jawab dengan ALLAH secara permanen.
Itulah permulaan Genesis, Exodus, Leviticus, Numbers, Deuteronomy atau Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan sebagai permulaan “Eksodus” umat ALLAH.
Jadi Roh Kudus berbicara, itulah suara Allah yang datang kepada orang-orang di seluruh Indonesia, memerintahkan mereka untuk segera ke Bandung bertemu RASUL PAULUS II.
Apa untungnya menjadi seorang RASUL? Apalagi sampai mengklaim diri sebagai RASUL?
Terlalu berat tanggung jawab yang harus dipikul, bagaimana menobatkan orang lalu dituntun kepada terang kebenaran dan keselamatan.
Bukan hanya asal khotbah “ASAL SAUDARA PERCAYA YESUS SAJA SUDAH PASTI SELAMAT!” Apalagi jika si pelayan dipakai ALLAH melakukan mujizat, lalu timbul perasaan bangga diri, senang dipuji disanjung manusia sampai akhirnya lupa diri kalau ALLAH yang sudah melakukan itu bukan si pelayan.
Parahnya lagi, model pelayan seperti ini berani-beraninya mengklaim diri sebagai Rasul, Nabi, Guru, Gembala dan Penginjil yang diangkat oleh ALLAH padahal ALLAH tidak pernah menyatakan diri kepada mereka.
Saya juga pernah ALLAH pakai membangkitkan orang mati. Waktu itu sekitar tahun 1974 -1975, saya membuka pelayanan di tempat kontrakan saya di Bandung Selatan, Jawa Barat.
Saat itu, di kompleks TNI Kujang, Parunghalang, Desa Daeyuhkolot, Bandung Selatan ada satu keluarga yang menjadi jemaat saya yaitu Keluarga Lahalo. Keluarga ini tinggal di kompleks itu.
Rentang waktu di tahun 1974 – 1975 itu, Keluarga Lahalo mengalami duka karena anak tertuanya, yang bernama Meri Lahalo meninggal dunia.
Kematian tersebut telah dipastikan pihak Dinas Kesehatan setempat, dan akhirnya jasad Meri Lahalo dibawa pulang ke rumah duka di kompleks TNI. Krans bunga ungkapan duka cita berdatangan dari kerabat, jemaat dan masyarakat setempat.
Sementara saya yang juga berada dirumah duka, tiba-tiba didorong ALLAH untuk mendoakan almarhum Meri Lahalo. Saya mendekatkan mulut saya ke telinga almarhum dan mulai mendoakan serta menengking roh maut dari dalam dirinya.
Tiba-tiba, tak lama berselang, napas Meri Lahalo kembali dan badannya mulai bergerak. Akhirnya dia bangkit kembali.
Siapa yang membangkitkan Meri Lahalo ? ALLAH, bukan saya !!! Kemuliaan, Pujian, Sanjungan dan Hormat hanya bagi ALLAH BAPA di Sorga didalam nama TUHAN YESUS KRISTUS !!!
Meri Lahalo, kemudian pindah ke Jawa Tengah dan menjalani profesinya sebagai pesepak bola wanita.
17 tahun kemudian, ibunda Meri yang adalah jemaat saya mendapat tanda gelas pecah di rumah. Tiba-tiba jenazah Meri Lahalo datang diantar menggunakan ambulans langsung dari Jawa Tengah. Dan saya juga yang menguburkannya.
Bagi saya, mujizat membangkitkan orang mati itu biasa saja, tidak ada apa-apanya karena ALLAH yang berbuat bukan saya. Karena apalah artinya seseorang dibangkitkan ALLAH tapi kemudian dalam kehidupan selanjutnya dia tidak merubah baik watak, karakter dan tabiat berdosanya?
Tetapi diangkat ALLAH menjadi seorang RASUL itu hidup menderita, masuk keluar penjara karena menyampaikan NUBUATAN ALLAH, menemplak dosa dan kenajisan manusia, membongkar kelicikan dan kemunafikan dalam diri manusia tanpa pandang bulu.
Siapapun dia, baik itu Pendeta yang tenar sekalipun dan dihormati, dipuji, disanjung manusia, ALLAH melalui peran RASUL dan NABI akan membongkar habis kedok-kedok jahat yang tersembunyi selama ini tanpa pandang bulu.
Sayangnya, ketika dosa kejahatan mereka ditelanjangi ALLAH melalui peran RASUL dan NABI untuk sebuah keselamatan, bukannya menyadari dosa-dosanya tetapi malah sebaliknya mereka tersinggung dan tidak terima kemudian menyerang balik.
Hidup seorang RASUL itu penuh dengan penderitaan, selalu ditolak dan ditentang dunia, bahkan apa yang menjadi miliknya pun dirampas orang.
Untuk menjadi seorang RASUL, dia harus mematikan tabiat berdosa dalam dirinya, yang senang dipuji disanjung, sombong/bangga diri, rakus uang dan haus jabatan, suka berzinah dan berselingkuh, minum mabuk dan sifat duniawi lainnya.
Pergumulan mematikan tabiat berdosa harus dilakukan tiap-tiap hari supaya tidak bersalah berdosa dihadapan ALLAH dan manusia.
RASUL adalah jabatan dari ALLAH (Efesus 4:11) yang didengar sendiri oleh orang yang dipercayakan ALLAH dan diteguhkan oleh kesaksian orang-orang lain yang mendengar suara ALLAH langsung di berbagai tempat.
Selain itu, penahbisan seorang RASUL hanya melalui proses penderitaan yang panjang dan memakan waktu puluhan tahun. Bukan melalui penunjukan oleh sebuah organisasi manusia plus mengikuti upacara seremonial dengan memakai jubah yang panjang-panjang.
Kedahsyatan ALLAH bekerja itu bisa terjadi oleh sebab kami dan jemaat melakukan puasa yang begitu banyak. Saya sendiri sudah melakukan ratusan hingga ribuan kali puasa, berbuka tanpa sahur. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan puasa 3 hari 3 malam tanpa makan dan minum yang sudah saya lakukan 4 kali seumur hidup saya. Kemudian, puasa 4 hari 4 malam tanpa makan minum, baru satu kali seumur hidup. Begitu pula puasa satu minggu tidak makan dan minum baru satu kali seumur hidup.
Suatu ketika, ALLAH berbicara melalui almarhumah istri diperintahkan untuk berpuasa selama 21 hari tetapi buka setiap hari. Setelah itu kami disuruh berpuasa lagi selama dua minggu. Sementara berpuasa baru jam 09.00 Wit, tiba-tiba ALLAH bersuara: “Berhenti”, padahal dalam melakukan puasa ini, saya masih merasa enak, segar dan mau meneruskan itu.
Kenapa ALLAH suruh berhenti berpuasa? Karena saat itulah, saya mulai bisa merasakan mengalami tujuan puasa itu adalah untuk mematikan tabiat- tabiat berdosa dan sanggup melakukan seluruh kebenaran, yaitu ayat-ayat Alkitab dari kitab Kejadian sampai Wahyu, dengan tidak bertentangan pengertian dari satu ayat dengan ayat lainnya, supaya bisa menjadi sempurna, tidak bercacat cela dipenuhi 9 buah-buah Roh.
Kini saatnya, Pdt. Mangapin Sibuea yang diangkat oleh ALLAH sebagai RASUL PAULUS II bersama PONDOK NABI 2003 tampil ke permukaan untuk memberesi kesesatan pengajaran dan dogma-dogma palsu di Indonesia dan dunia ini.
***
Syallom.. saya dari jayapura papua. saya sudah lihat beberapa video khotbah bpk pdt.Mangapin sibuea
dan sy tertarik utk diskusi lanjutan dgn bapak pdt terkait berita nubuatan yang diterima bpk Mangapin sibuea.
bolehkah sy mendapat nomor contact pdt.Mangapin sibuea?
Gak kapok2nya ni orang menyesatkan orang, setiap nubuatanya gak ada yg benar, ingat iblis bisa menyamar seperti malaikat